Jumat, 28 Desember 2007

Persaingan Antaroperator Seluler Makin Ketat

YOGYAKARTA, KOMPAS- Selama tahun 2007, pelanggan PT Exelcomindo Pratama wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tumbuh sekitar 45 persen. Jika pada awal tahun jumlah pelanggan masih 1,3 juta orang kini sudah bertambah menjadi 1,9 juta orang. Kenaikan pelanggan itu terutama terjadi pada produk kartau Bebas.

Dji Yannes, Regional Sales Operation Manager XL Jateng-DIY, di sela-sela acara Media Gathering di Bumi Perkemahan Wonogondang, Kamis (13/12), mengatakan, tingginya pertumbuhan pelanggan dipengaruhi program-program XL yang dinilai sangat kompetitif seperti tarif Rp 1 per detik. ”Tahun depan pertumbuhan pelanggan diharapkan lebih tinggi dari tahun ini,” katanya.

Selain menggenjot jumlah pelanggan, kata Yannes, tarif Rp 1 per detik juga berhasil mendongkrak pendapatan sekitar 30 persen. ”Tarif kita turunkan bukannya rugi tetapi keuntungan kita justru naik. Selama program itu masih menguntungkan kami masih akan memperpanjang waktunya,”katanya.

Lonjakan pelanggan juga dipengaruhi oleh kualitas jaringan XL yang semakin memadai. Yannes mengklaim hampir 95 persen daerah di DIY dan Jateng sudah ter-cover jaringan XL. Dua persen sisanya masih blank sama sekali, sementara tiga persen lainnya kualitas jaringannya masih buruk. Total Base Transceiver Station (BTS) XL di Jateng dan DIY mencapai 950 unit.

Yannes memprediksikan, persaingan antaroperator seluler pada tahun 2008 akan semakin ketat dengan munculnya pelaku-pelaku baru. ”Masih ada kemungkinan tarif kita turunkan, jika memang teknologi terbaru cost-nya lebih murah. Toh tarif telepon di Indonesia masih lebih mahal dibandingkan negara lain,” tuturnya.

Adi Yuharman Manager Management Service Central Region XL, yang mendampingi Dji Yannes selama Media Gathering mengatakan, pihaknya juga berkomitmen untuk membantu mewujudkan DIY sebagai cyber province. ”Kita sudah diajak kerjasama oleh Sultan untuk menggarap cyber province secara optimal,” katanya.

Beberapa program yang sudah dilakukan untuk mewujudkan cyber province di antaranya penyediaan hot spot di Kantor Bupati Bantul, dan akses internet di Taman Pintar. ”Ke depan target yang harus segera diselesaikan dalah jaringan online antar kabupaten. Hal ini sangat penting untuk memadukan informasi antar daerah,” tuturnya. (ENY)

Tidak ada komentar: